Wow. It's been a while.

14.9.12

Post terakhir gue itu tahun 2011. Sekarang September 2012. Berarti udah setahun lebih, ya. Wow. Agak overwhelming sih. I was a high school student — a Binusian —when I last made a post here, and now I'm in college. FEUI 2012. Nggak galau lagi tentang temen-temen di Madania atau pelajaran di Binus. Pergaulannya pun udah beda banget. Yang dipelajarin juga lebih spesifik dan mendalam. I'm growing up, and time's not slowing down.

Kayaknya gue mau cerita aja gimana gue bisa keterima di FEUI. Nggak ada perjuangan apa-apa kalo boleh jujur, dan ini gue nggak bermaksud sombong. Emang bener kok. I didn't expect to pass myself, to be quite honest.

Jadi sebenernya keinginan (atau lebih tepat kelabilan sih hehe) untuk pergi dari Binus berawal sejak Sasya keluar sekolah untuk homeschooling. Dan banyak yang keluar juga di bulan-bulan/tahun berikutnya. Ke Seattle, ke Australi. And Canna told me that we can, too. "Ambil paket C, sama aja kayak ijazah SMA kok. Ada universitas yang mau nerima itu." Dan Binus susah dan exhausting. Dan gue bahkan gamau ngambil A Level. Dan kata "kuliah" itu kedengerannya indah banget waktu itu. Kuliah! Ada loh yang namanya kuliah siang! Organisasi! Nge kost! Pasti jauh lebih ideal dari SMA. Makanya gue tertarik untuk ngambil whatever it is that Canna's proposing to get out of the hell hole that is Binus. Really. The prospect of coming home at 9 PM to study scared me too much that I decided to just roll with it.

Maka gue ngisi SIMAK UI untuk program Kelas Khusus Internasional, karena mereka terima Paket C and they're going to send us abroad in our third year, which I translated gleefully as a type of escape to an exciting new world. Best of both worlds ceritanya hehehe. Ehem. Anyway. Gue nggak belajar sama sekali, dan semua orang perlu tau kalau. Soal-soalnya. Susah banget. I'm not even kidding, gue nggak ngisi semua soal matematikanya. Geografi Indonesia banyak yang gue kosongin dan yang gue agak bisa (economy) pun masih ada beberapa yang gue cengok sendiri kayak kuda nil blom mandi ngeliatnya. Beneran lesu banget abis ngisi itu ujian, semua harapan dan cita-cita menjadi penerus bangsa pupus sudah di sore itu. Hhh. Yaudah deh, gue pikir. Setahun lagi di SMA juga nggak apa-apa, sama temen-temen, berjuang bareng lulus A Level dan UAN, ketawa-ketawa, nangis-nangis sampe graduation. Bisa, kok.

Tapi ternyata gue keterima, hehe :p

Everyone keeps reminding me that they let just anybody in these days to the international program, though. Like I give a fuck. I know I don't deserve to be here, considering I don't much put effort and stuff. Lol. Kayak nempelin stiker FEUI di mobil aja gue masih ngerasa bersalah, dengerin ceramah dosen/kakak-kakak/dekan kalo kita semua itu "putra putri terbaik bangsa yang terpilih" gue cuma bisa cengar-cengir aja. Yeah, no. Kebanggaan tersendiri yang harusnya gue rasain karena masuk Civitas Academica Universitas Indonesia nggak ada sama sekali. Agak ngerasa gue curang, malah.

Well, it doesn't matter anyway. Gue masuk dan gue akan belajar dengan giat biar bisa lulus tepat waktu dengan GPA/IPK yang memuaskan. At least 3.00 lah.

Oh, btw gue nggak jadi pilih Sastra Inggris karena nyokap nggak ngebolehin dan setelah gue pikir-pikir, keinginan gue untuk jadi kaya melebihi passion gue untuk belajar sastra. So. Yeah. LOL. I dunno, I'm not even that talented in the English language compared with other students that's bound to have amazing English skills in FIBUI.

Segitu aja dulu deh. Kapan-kapan gue post tentang beberapa episodes that's happened when students found out that I'm a 96-liner. C:

Annyeong*~

*shut up I kinda sorta find KPop & JPop enjoyable now okay will elaborate on this further if I have the time ........

0 thoughts: